Seperti dikutip Associated Press, mereka mengancam akan memberikan hukuman cambuk, memenjarakan, atau mengeksekusi setiap warga pria yang melanggar aturan itu.
Hussein Ali, warga selatan Kota Jowhar, mengatakan, sejak berlakunya larangan itu akhir pekan lalu, ia tak berani lagi menyapa perempuan. Ia takut menghadapi ancaman hukuman itu.
Hamdi Osman, seorang wanita pelajar, menambahkan, banyak kelompok bersenjata melakukan operasi di angkutan umum. Mereka merazia wanita yang dianggap berpakaian tidak benar. Osman pernah dipukuli gara-gara mengenakan pakaian tradisional Somalia bukan jubah panjang hitam yang disukai pemberontak.
Mereka juga menyasar wanita yang nekat bepergian sendiri. Pemberontak melarang perempuan bekerja di tempat umum, atau meninggalkan keluarganya.
Al Syabab menguasai sebagian besar Somalia bagian selatan dan tengah. Kelompok ini sedang dalam upaya menggulingkan pemerintah yang didukung PBB.
2 Responses So Far:
jangan gitu-gitu amat tuh
memang hal itu tak boleh,namun ada batasannya