Jika Menjadi Muslim adalah Penjahat?

Nasib masyarakat muslim di Negeri Paman Sam masih juga tragis. Kali ini, sejumlah legislator dari Negara Bagian Tennessee tengah berupaya meloloskan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan memperketat batasan lebih luas terhadap masyarakat muslim. Berdasarkan RUU tersebut, praktek muslim terhadap sejumlah hukum syariah dianggap sebagai tindak kriminal.

Ron Mueck | Pematung Hyperrealist Yang Menakjubkan

Ron Mueck adalah pematung hiper-realis asal Australia yg bekerja di UK. Patung yang luar biasa menakutkan, mengerikan, bintik-bintik kulit dan proporsional, tokoh raksasa, telah menghiasi Millennium Dome serta ruang tamu Charles Saatchi untuk beberapa tahun lalu. Akan adil untuk mengatakan, Mueck adalah salah satu seniman kontemporer terkemuka hari ini.

Hajar Aswad, Batu Paling Tenar Sejagad

Batu adalah elemen alam yang keberadaannya seringkali diabaikan. Namun, batu bisa jadi sangat menarik. Baik dari sisi keindahannya, nilainya yang berharga, atau fungsinya yang integral dengan kehidupan manusia -- yang menggunakannya untuk mendirikan bangunan atau alat. Tak sekedar itu, batu juga bisa berkaitan dengan sejarah dan sisi spiritual manusia. Setidaknya ada enam batu yang memiliki kisah tersendiri.

Radikalisme, Fanatisme dan Kekerasan

Sejak peristiwa 9/11 yang hingga saat ini banyak diragukan sebagai aksi tunggal kelompok Al-Qaeda, di seluruh dunia dan khususnya di dunia Islam berkembang istilah radikalisasi agama yang dianggap sebagai penyebab menjamurnya terorisme. Meski berbagai media massa barat telah menyepakati untuk mempropagandakan Al-Qaeda sebagai musuh bersama umat manusia, namun terasa banyak kejanggalan dimana dalam periode tertentu akhirnya apa yg dipropagandakan sebagai musuh bersama itu ternyata sangatlah lemah baik dari sisi kemampuan maupun teknologi sehingga nyaris mustahil sebagai agen tunggal pelaku tindak terorisme di berbagai belahan dunia.

“Bus Force One” Obama : untuk menjelajah pedalaman Amerika.

Menurut informasi bus tersebut dengan sandi 'Stagecoach' ada juga yang menyebut ‘Bus Force One’ ataupun 'Ground Force One'. Body bus atau karoseri dibuat oleh perusahaan ‘Prevost’ Kanada sedangkan interiornya digarap oleh ‘Hemphill Brothers Co’ yang berlokasi di Nashville, Tennesse. Biaya pembutan bus tersebut mencapai $ 1,1 juta USD tapi harus dikalikan dua karena sekaligus memesan dua bus. Hemphil Brothers Co, selama ini dikenal juga membuat bus safari untuk artis-artis seperti Beyonce dan Aerosmith.

PBNU: Sering Pekikkan Jihad Sesungguhnya Runtuhkan Wibawa Islam 0

Binyo Wayang | 15.21 |

Banyak pelaku kekerasan memekikkan jihad dan takbir sebelum memulai aksinya. Para pelaku kekerasan ini beranggapan mereka tengah berjihad membela agama Islam.Padahal sesungguhnya tindakan itu justru merusak kewibawaan dan meruntuhkan Islam. Tidak ada satu pun dalil yang membenarkan melakukan kekerasan atau pembunuhan karena perbedaan keyakinan.

"Orang Islam yang suka dan sering memekikan suara keras dan jihad, sesungguhnya dia bukan membela Islam, tapi sedang meruntuhkan kewibawaan dan nama baik Islam," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi.

Banyak faktor yang menyebabkan makin seringnya pecah kekerasan atas nama agama. Faktor itu yakni pengaruh masuknya faham radikalisme dari Timur Tengah. Selain itu juga kelambanan penanganan pemerintah melalui alat keamanan negara dalam mencegah tindak kekerasan.

Salah satu terpenting adalah bentrokan antar faham keagamaan dan keyakinan ini justru ditimbulkan akibat dakwah atau ajakan yang tidak dilakukan secara bijaksana. Selain sering memaksakan agar orang masuk sesuai keyakinan diri sendiri, juga dipicu sikap kesombongan keimanan yang ditunjukan umat beragama itu sendiri. "Kesombongan atas keimanan ini paling berbahaya," kata Masdar.

Berikut wawancara detikcom dengan Rais Syuriah PBNU KH Masdar Farid Mas'udi di
kantornya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat:

Bagaimana tanggapan anda soal penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten?

Pertama-tama yang ingin saya tegaskan, negara itu wajib melindungi rasa aman dari
seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan agama, keyakinan maupun suku dan
sebagainya. Itu pertama yang harus betul-betul ditunaikan tanpa tawar-menawar lagi.
Dan untuk itu, negara sudah memiliki segala persyaratan yang dibutuhkan, ada aparat
kepolisian dengan perangkatnya termasuk untuk penindakan sampai intelijennya. Kalau
polisi tidak sanggup, bisa menggunakan aparat lainya seperti militer.

Kalau perlu Nahdlatul Ulama (NU) siap membantu dan amankan segenap warga. Jangan
sampai ada kezaliman di antara warga dan sesama warga. Pertumpahan darah itu mutlak
harus dihidarkan. Satu nyawa hilang itu sudah terlalu banyak. Kalau nyawa sampai
hilang bukan karena nyawa, tapi itu sama saja menghilangkan seluruh umat manusia,
ini adalah sesuai Alquran.

Jadi membiarkan seorang warga negara terbunuh tanpa alasan pembunuhan, maka
sebenarnya sama saja membiarkan seluruh warga negara ini terbunuh. Bahkan di dalam
Alquran bukan hanya seluruh warga negara, tapi seluruh umat manusia, bila ada nyawa
seorang dibiarkan melayang tanpa alasan yang setimpal.

Berkaitan dengan soal keimanan, negara kita kan bukan negara agama, bukan negara
agama tertentu. Tetapi negara yang melindungi keyakinan segenap warganya, maka
negara tidak boleh mendiskriminasi perlindungan kepada warga negara atas pertimbangan keyakinan tertentu, itu tidak boleh. Dan, NU berada di belakang misi
negara itu.

Apakah konflik terjadi karena perbedaan keyakinan di antara warga itu sendiri?

Itu yang sebenarnya tidak boleh. Perbedaan keyakinan memang tidak mungkin dihindari,
karena agama memang teksnya terlalu mendalam dan luas. Oleh karena itu tafsir
terhadap teks agama itu suatu keniscayaan. Tidak ada suatu ajaran agama yang hanya
ada satu tafsir dan semua tafsir sebenarnya itu dilindungi. Bahwa ada yang mengaku
dirinya benar dan yang lain itu salah, itu biasa. Tetapi kalau semua mengaku benar dan semua mengaku yang lain salah, maka sesungguhnya tidak ada yang mutlak benar.

Perbedaan keyakinan tidak bisa menjadi alasan untuk memaksa keyakinan saya terhadap
orang lain. Karena yang memberikan petunjuk ke jalan benar itu hanya Allah.
Innaka laa tahdi man ahbabta walakinnallaaha yahdi man yasya, sesungguhnya kamu tidak bisa memastikan hidayah kepada orang lain, hanya Allah lah yang dapat memasukan hidayah kepada hamba-Nya yang dikehendaki (surat Al Qoshosh ayat 56).

Di dunia ini kan bukan surga dan juga bukan neraka. Jadi di sini itu ada yang baik
dan ada yang buruk, ada yang kafir, ada yang mukmin, ada yang tersesat dan ada yang
mendapatkan hidayah, inilah dunia. Jangan berpikir dunia ini adalah surga, dan semuanya harus mukmin. Dan jangan berpikir bahwa dunia ini adalah neraka, semuanya harus kafir, tidak seperti itu.

Soal surga-neraka, tersesat dan mendapatkan hidayah hanya Allah yang tahu. Bahkan
dalam Islam, kalau ada orang mengkafirkan orang lain, maka boleh jadi sesungguhnya
dia kafir. Jadi jangan gampang mengkafirkan orang. Anda boleh saja meyakini seyakin-yakinnya apa yang anggap anda imani benar, tapi jangan pada saat yang sama mengaku sayalah satu-satunya paling benar, orang lain salah atau menuding keyakinan orang lain itu salah.

Jadi bagaimana sebaiknya menghadapi jemaat Ahmadiyah?

Saya ambil contoh di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat asuhan almarhum KH
Ilyas Ruhyat (mantan Rais Am PBNU), di sekitar itu sudah berpuluh-puluh tahun ada
sebuah masjid Ahmadiyah. Pas bertetanggaan dengan pesantren, dan dari dahulu
tidak pernah ada santri yang menggruduk atau mengejek anggota jemaat Ahmadiyah.
Mereka bebas menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya, itulah yang terjadi di
lingkungan NU sebenarnya.

Bahwa anda memiliki keyakinan seperti itu dan anda bertekad menjalankannya, itu hak
anda. Memang kita memang mempunyai kewajiban moral untuk melakukan dialog, memberi tahu atau dakwah. Tetapi melakukan dakwah mengajak orang mendekatkan dengan keyakinan kita harus dengan bil hikmah atau bijaksana. Tidak ada kata paksaan dalam dakwah itu. Apabila kita sudah berdakwah atau kita sedikit bermujadalah (perdebatan). Kok masih tidak mau menerima apa keyakinan kita, ya sudah, kewajiban kita sudah gugur. Tidak ada keimanan yang bisa dipaksakan. Mungkin orang bisa dipaksa tubuhnya, tapi hatinya tidak bisa dipaksa.

Dakwah yang paling efektif itu dakwah melalui perilaku, bukan dengan kata-kata, apalagi dengan kekerasan. Kalau orang Islam memperlakukan orang lain dengan kekerasan dan kekejaman, itu sebetulnya dia sedang melecehkan secara telak agamanya sendiri. Karena orang akan bertanya, loh agamanya mulia, tapi kenapa perilaku dan akhlaknya buruk dan kejam? Jadi orang Islam yang suka dan sering memekikan suara keras dan jihad, sesungguhnya dia bukan membela Islam, tapi sedang meruntuhkan kewibawaan dan nama baik Islam.

Kawasan Cikeusik, Pandeglang, Banten walau dikenal masyarakatnya keras tapi belum pernah terjadi bentrokan antar keyakinan agama. Apakah ini ada rekayasa untuk memicu kekerasan itu sendiri?

Memang belakangan ini, sekitar sepuluh tahun belakangan terakhir ini pengaruh dari
kelompok-kelompok radikal yang dibiayai dengan uang yang banyak dari Timur Tengah
menjalar ke mana-mana. Meskipun kita ketahui dalam dunia Islam, perbedaan mazhab dan perbedaan tafsir itu sudah ada sejak zaman dahulu kala. Sejak zaman para sahabat itu sudah ada orang menafsiri sebuah ayat yang sama dengan tafsir yang berbeda. Jadi
sesungguhnya itu sudah alami dan memang tafsir itu bisa berbeda-beda.

Tapi tafsir yang berbeda dan diikuti dengan pemaksaan, penistaan sampai pembunuhan
baru belakangan ini lebih marak. Jadi dahulu pernah ada pada zaman klasik itu. Misalnya konflik antara lain dengan kaum Khawarij dan Syiah sampai pertumpahan darah dan lainnya. Kemudian orang berpikir bila lama-lama seperti ini bisa habis, maka wisdom atau kearifan yang muncul, bahwa tidak ada di dunia manapun yang memiliki satu tafsir, tapi banyak dan berbeda-beda.

Untuk mensikapi adanya tafsir-tafsir yang berbeda ini, ya sudah kita sama-sama
menghormatinya. Bahwa kami juga minta dihormati untuk mengikuti tafsir kami, sebagaimana anda juga kami menghormati untuk mengikuti tafsir anda. Itulah yang
paling fair (adil), toh kita sama-sama tidak tahu siapa yang sesungguhnya secara
hakiki di jalan yang benar. Kita hanya berdoa saja kepada Allah SWT untuk dibimbing
di jalan yang benar. Kita tidak boleh mengklaim bahwa saya sudah sepenuhnya berada
di jalan yang benar, itu tidak boleh karena itu namanya takabur.

Kita salat setiap hari lima waktu ada 17 rakaat, kita setiap rakaat selalu baca Al Fatihah dengan doa ihdinash shiroothol mustaqiim, tunjukilah kami ke jalan yang benar. Itu artinya apa? Orang Islam setiap menjalankan ibadahnya sekalipun tidak boleh mengklaim bahwa saya sudah ada di jalan yang benar. Justru kita harus terus memohon kepada Allah untuk dibimbingnya. Justru kita harus rendah hati dan jauh untuk mengklaim saya sudah ada di jalan yang benar, apalagi sambil menuding orang lain kau sesat dengan diikuti tindakan kekerasan. Ini nauzubillah minzaliq, itu jauh dari kebenaran.

Apakah bisa dikatakan semakin banyaknya tindak kekerasan mengatasnamakan agama karena pengaruh radikalisme Timur Tengah?

Memang tindakan manusia tidak pernah bisa disederhanakan pada satu faktor saja,
selalu ada multi faktor. Taruhlah faktor faham radikalisme itu memiliki peranan,
meskipun tidak seratus persen. Tapi juga ada faktor-faktor lainnya, misalnya
faktor adanya provokator dan yang tidak kalah penting faktor kelambanan aparat
pemerintah dalam bertindak preventif. Ini sangat penting sekali.

Oleh karena itu, ini harus menjadi catatan yang sangat kuat bagi kita bahwa semua
faktor-faktor yang bersifat pemahaman tidak bisa berdiri sendiri. Kalau ada orang
yang berbeda faham, kemudian tumbuh menjadi saling curiga sampai saling membenci.
Tapi kalau aparat keamanan pemerintah bertindak tegas, tentunya tidak akan meledak
menjadi kenyataan. Itu yang kita sesalkan, kenapa aparat keamanan tidak bertindak
tepat waktu.

Sebenarnya beliau-beliau itu sudah tahu ada riak-riak seperti di Banten atau Temanggung, itu sudah diketahui dua hari sebelumnya gelagat-gelagat itu. Persoalannya kenapa tidak dilakukan pencegahan? Sebenarnya itu hak aparat keamanan untuk mencegahnya, apalagi sudah ada tanda-tanda datangnya rombongan dari Solo, Semarang, Pekalongan ke Temanggung untuk melakukan tindakan kekerasan atas protes putusan pengadilan. Kenapa ini tidak dicegat di tengah jalan? Sebelum sampai ke tempat kejadian. Membiarkan mereka sampai ke tempat kejadian dan berkumpul ribuan orang itu pasti
akan sulit sekali. Tapi kan bisa dicegah sebelumnya, kan jarak Pekalongan-Temanggung, Solo-Temanggung tidak dekat. Sepanjang puluhan dan ratusan kilometer kan bisa dilakukan pencegahan. Ini yang kami sesalkan kenapa aparat tidak bertindak semestinya sesuai tanggung jawabnya melindungi masyarakat agar tidak bertumpah darah.

Kelambanan atau kelalaian aparat keamanan dan pemerintah ini bisa diartikan juga sebagai upaya memperkeruh konflik antar kelompok masyarakat beragama ini?

Kelambanan itu bisa dituduh sebagai by omission atau pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi karena pembiaran dan tidak mengambil tanggung jawab. Sekali lagi kami katakan, aparat keamanan harus ambil tanggung jawab melindungi  masyarakat, apalagi yang menyangkut perbedaan keyakinan ini. NU sendiri akan mensupport aparat keamanan kalau soal ini.

Jadi bagaimana seharusnya menghadapi jemaat Ahmadiyah ini?

Kewajiban kita kepada orang yang berbeda keyakinan, kalau kita merasa terpanggil, ya
dakwah atau mengajak dengan bijak. Kalau memang diperlukan semacam diskusi, dialog
atau berdebat, adu argumentasi dengan cara santun daripada orang yang kita hadapi.
Kalau sudah cara-cara itu kita lakukan dan mereka tidak mau berubah, ya sudah, kita
sudah selesai kewajibannya.

Tidak ada sedikitpun ruang bagi kita untuk memaksa mereka agar meyakini apa yang
kita yakini. Kalau kita memaksakan begitu, lagi-lagi kita telah mengklaim saya sudah
berada di jalan yang sepenuhnya benar dan anda di jalan kesesatan. Kita harus terus
memohon petunjuk kepada Allah SWT. Artinya kita harus lebih redah hati dan jauhkan
mengklaim diri kita sudah berada di jalan yang benar. Kita berdoa semoga kita bisa
dibimbing ke jalan yang benar, bukan kita yakin betul kita sudah berada di jalan yang benar.

Betulkah ada dalil yang membenarkan untuk memerangi kelompok semacam Jemaat Ahmadiyah atau aliran sesat lainnya?

Tidak ada, tidak ada dalil yang mengatakan orang bisa dibunuh karena perbedaan
keyakinan. Memang dalam Alquran ada izin untuk memerangi orang lain dengan alasan
agama, kalau memang kita diperangi. Kalau kita tidak pernah diperangi mereka, ya
kita tidak boleh memerangi mereka.

Justru kalau kita hadapi dengan kelembutan, tentu hasilnya akan lebih baik. Ini sama
ketika Rasulullah SAW akan dibunuh, tapi pedang musuhnya terjatuh. Nabi membiarkannya dan mengampuninya. Itu begitu kuatnya akhlak dan kelembutan hati yang bisa mengubah orang. Cara efektif mengubah keyakinan itu dengan akhlak yang baik, kesalehan amal, bukan dengan pedang.

Begitu juga di NU, kita akan menghadapi kelompok-kelompok ini dengan cara-cara
santun dan dakwah yang bijak. Kalau ada yang melawan dengan kekerasan, kami serahkan kepada negara yang memiliki hak dan tanggung jawab. Negara punya hak monopoli untuk menindak pelaku kekerasan demi melindungi masyarakat lainnya. Tidak boleh masyarakat menggunakan alat kekerasan.

Bagaimana solusinya agar tidak terjadi pemaksaan dan penyerangan kepada kelompok agama yang beda keyakinan?

Jangan kita pernah memaksakan keyakinan kita kepada orang lain. Biarkan itu
diserahkan kepada Allah yang akan memberikan hidayah. Memang dalam beberapa kasus
belakangan ini, banyak yang menunjukan keimanan dengan cara penuh kesombongan.
Padahal kesombongan ini lebih buruk dari kesesatan atau kejahatan itu sendiri serta
lebih buruk dari dosa besar lainnya. Kesombongan atas keimanan kita itu lebih
berbahaya dari yang lainnya

source

FPI Siap Gulingkan SBY Seperti Ben Ali 0

Binyo Wayang | 11.52 |

Headline
Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sungguh-sungguh ingin membubarkan Front Pembela Islam (FPI), maka SBY harus siap menerima konsekuensinya.

FPI mengancam akan menggulingkan SBY sebagaimana yang dialami Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang dilengserkan oleh rakyatnya.

"Kalau dia terus menghembuskan pembubaran ormas, maka umat dan ormas Islam sangat siap untuk mem-Ben Ali-kan SBY," ujar Ketua Bidang Nahi Munkar FPI Munarman melalui pesan singkat kepada INILAH.COM, Jumat (11/2/2011).

Munarman menjelaskan, tindakan SBY membubarkan ormas khususnya ormas Islam seperti FPI termasuk kategori perbuatan bathil. "Karena ternyata dia lebih memilih berada di pihak yang bathil," tegas Munarman.

Seperti diberitakan, Presiden SBY memerintahkan agar organisasi masyarakat yang kerap melakukan kekerasan dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang.

"Jika ada kelompok atau organisasi resmi yang selama ini terus melakukan aksi kekerasan yang tak hanya meresahkan masyarakat luas, tetapi nyata-nyata banyak menimbulkan korban, penegak hukum agar mencarikan jalan yang sah atau legal, jika perlu dilakukan pembubaran atau pelarangan," ujarnya saat peringatan Hari Pers Nasional Ke-65 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (9/2/2011)

sumber: INILAH.COM

Daftar Susu Formula Yang Bebas Bakteri Sakazakii 2

Binyo Wayang | 11.37 |

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengambilan 96 sampel produk susu formula dari berbagai merek untuk menguji kemungkinan adanya bakteri Enterobacter Sakazaki.

Dalam pengujian sampel tersebut, BPOM tidak menemukan satu pun susu formula yang terkontaminasi. Pengujian ini dilakukan pada 2008 sampai 2011. Hal itu terungkap saat jumpa pers BPOM di kantor kemkominfo, Kamis (10/2/2011)

Ada pun beberapa sampel susu formula yang diuji BPOM antara lain susu produksi buatan dari:

PT Mirota KSM Inc
PT Frisian Flag Indonesia
PT Nestle Indonsia
PT Sari Husada
PT Fontera Brand Indonesia
PT Gizindo Prima Nusantara
PT Indofood CBP Sukses Makmur
PT Indolakto
PT Kalbe Morinaga Indonesia
PT Mead Johnson
PT Mirota KSN
PT Netania Kasih Karunia Pier
PT Nestle Manufacturing Malaysia
PT Nutricia Cuijk Holland
PT Nutricia Indonesia
PT Nutricia Indonesia Sejahtera
PT Serena Indo Pangan Industri
PT Sugizindo untuk PT Sari Husada
PT Wyeth Indonesia
PT Wyeth Nutrisional Singapore
PT Mirota KSM
Wyeth Nutritionals Ireland
Abott Laboratories
Mead Johnson Nutritition
Nestle Netherland


Sementara berikut sebagian merek susu dan makanan bayi yang diuji BPOM:

Frisian Flag
Lactona
Lactogen
SGM
Anmum Infacare
Sun Baby Tomat Wortel
SUN Beras Merah
Indomilk
Chilmil
Morinaga BMT Platinum
Enfamil
Dancow 1 rasa madu
Dancow full cream
Dancow Nutri Gold
Cerelac Nestle
Bimbi Susu Formula
Nutrilon Hypo Allegenic
Anlene
Vitalac
S-26
Neosure
Pre Nan
Anlene Actifit Vanilia
Bebelac susu formula
Nutrilion I
Nan Nestle HA 1
Nutricia Bebelac 1


sumber: Okezone.com

95 Juta Tahun Lalu, Ular Punya Kaki 0

Binyo Wayang | 11.27 |

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/10/104921_fosil-ular-yang-ditemukan-memiliki-kaki_300_225.jpg 

Dari penelitian terbaru terhadap fosil ular yang diperkirakan telah berusia 95 juta tahun, terungkap bahwa ada dua tulang kaki kecil yang tersambung ke tulang pinggul hewan tersebut.

Seperti dikutip dari LiveScience, 10 Februari 2011, fosil yang ditemukan di Libanon tersebut berasal dari zaman di mana ular belum kehilangan tungkai belakang mereka.

Rekonstruksi tiga dimensi terhadap tulang tersebut akan segera dilakukan untuk membantu para peneliti memahami bagaimana ular berevolusi hingga kehilangan kakinya itu.

Adapun perdebatan yang menghangat di kalangan paleontologist adalah apakah nenek moyang ular berkaki itu merupakan kadal yang berenang di air atau kadal yang melata di darat.

“Sebuah tulang kaki berukuran panjang satu inci (sekitar 2,5 centimeter) terlihat pada fosil ular Libanon. Sayangnya, separuh bagian panggul ular itu terkubur di dalam batu,” kata Alexandra Houssaye, peneliti dari Museum National d’Histoire Naturelle, Paris, Perancis.

Ular yang panjangnya 19 inci (sekitar 50 centimeter) ini merupakan Eupodophis descouensi, yang merupakan satu dari tiga fosil ular yang pernah ditemukan memiliki kaki. “Membongkar batu untuk menemukan satu kaki lagi tidaklah dimungkinkan,” ucapnya.

Untuk itu, peneliti akan menggunakan teknik yang disebut sebagai synchrotron-radiation computed laminography (SRCL). Serupa dengan pemindaian medis CT scan, SRCL menggunakan sinar X untuk menggambarkan struktur internal dari sebuah objek, namun dengan resolusi 1.000 kali lebih tinggi.

Dari pemindaian, terlihat kaki yang tersembunyi di dalam batu itu bertekuk di bagian lutut. Akan tetapi, kaki itu tidak memiliki telapak dan tulang jari.

“Struktur tulang kaki yang tersimpan rapi di dalam batu ini serupa dengan struktur tulang milik kadal darat,” kata Houssaye. “Meski demikian, satu penelitian saja tidak akan bisa memastikan apakah ular ini punya nenek moyang hewan air atau hewan darat,” ucapnya.

Meski demikian, Houssaye menyebutkan, anatomi tulang milik ular itu menunjukkan bahwa evolusi telah menghilangkan kaki milik ular bukan dengan mengubah cara tulang itu tumbuh. “Kemungkinan, kaki itu tumbuh melambat atau semakin pendek,” ucapnya.

Eksperimen tersebut, menurut Houssaye, merupakan eksperimen pertama yang menggunakan teknik SRCL di dunia paleontology, dan masih banyak yang perlu dianalisa. “Langkah selanjutnya adalah menganalisa fosil tulang belakang ular lainnya, mengamati tungkai ular dan kadal hidup dan menganalisa fosil ular tertua yang pernah ditemukan,” ucapnya.

sumber: VIVAnews

Menguak Sesatnya Ahmadiyah (Kebohongan Kitab Tadzkirah) 0

Binyo Wayang | 00.56 |

Kitab Tadzkirah
Kitab tazkirah adalah kitab suci aliran ini namun jarang diangkat atau digunakan untuk pengikutnya yang awam. Kitab ini mengumpulkan/memuat wahyu-wahyu atau ilham dari Allah kepada Mirza. Selain dalam kitab tadzkirah, kumpulan wahyu ini sebagian ada dalam kitab yang ditulis Mirza sendiri, yaitu Barahiyn Ahmadiyah.

Kitab tadzkirah adalah sebagai konsekwensi Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai nabi dan mendapat wahyu dari Tuhan, maka wahyu tersebut harus dibuktikan keberadaannya. Untuk pembuktian keberadaannya maka wahyu itu dibukukan sebagaimana kitab suci yang lainnya, yaitu Tadzkirah. Ciri-ciri Tazkirah secara umum yaitu: - Tadzkirah tidak terbagi dalam surat-surat, tetapi sekaligus satu surat.
- Tidak ada juga pembagian ayat demi ayat yang jelas.
- Tidak semua wahyu itu dalam bahasa Arab, tetapi sebagian kalimat masih ada yang berbahasa Urdu
- Apa yang diklaim sebagai wahyu itu diawali dengan mimpi bertemu dengan nabi Muhammad saw, baru kemudian wahyu turun
- Disusunnya bukan berdasarkan urutan wahyu yang diklaim, sebab wahyu yang pertama turun adalah “Wassamaai wathooriq” kemudian “Alaisallahu bi kaafa ‘abdih”
- Dan ayat yang diklaim sebagai ayat pertama dan kedua tadi, justru lupa dimasukkan dalam kumpulan wahyu ini.

Kebohongan Dalam Kitab Tadzkirah

Bagi umat Islam yang sudah terbiasa membaca Al-Qur’an apalagi mengerti yang artinya akan dengan mudah dan langsung mengatakan bahwa Tazkirah adalah bajakan Al-Qur’an.

Namun tidak semudah itu kita dapat membantahnya. Sebab mereka dapat saja mengelak dan mengatakan mengatakan bahwa di dalam ayat Al-qur’anpun terdapat beberapa ayat serta cerita yang sama dengan kitab suci yang sebelumnya.

Mudah sekali untuk menjawab pertanyaan ini, karena meski bermakna sama, apalagi mengenai aqidah, Al-Qur’an tetap berbeda dengan Injil, Taurat dan zabur. Berikut bukti-buktinya:

  1. Allah tidak menurunkan wahyu kepada seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya. Lihat firman Allah dalam surat Ibrahim (ayat 4) “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”. Karena itulah Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, Injil dalam bahasa Siryani, dan Taurat dalam bahasa Ibrani.
  2. Kalaulah wahyu turun kepada Mirza yang orang Pakistan/India dan berbahasa Urdu, maka kenapa wahyunya berbahasa Arab?
  3. Jika tetap ingn mengatakan bahwa di Al-Qur’an pun terdapat beberapa kata non arab, maka wajar kalau tazkirah pun terdapat bahasa arab. Dalam Al-qur’an jika ingin tetap mengatakan ada beberapa yang bukan bahasa Arab, meski itu dibantah oleh banyak ulama, akan tetapi itu hanya kata, bukan dalam bentuk kalimat. Yang terjadi di dalam Tazkirah adalah bentuk kalimat berbahasa Arab yang sama persis dengan Al-Qur’an, hanya dipotong dan disambung dengan ayat lain sesuai dengan kebutuhan.
  4. Jika Al-qur’an adalah mu’jizat, lalu setan dan manusia ditantang untuk membuat yang sama dengan Al-Qur’an, ternyata tidak ada yang mampu, maka seharusnya Tazkirah (yang katanya wahyu) juga sama seperti Al-Qur’an, semua orang ditantang untuk membuat yang seperti itu. Tantangan ini akan sangat janggal sekali untuk tazirah. Sebab bagaimana akan menantang kalau Tazkirah itu hanya bajakan dan daur ulang Al-Qur’an?
  5. Jika tetap ngotot juga, maka ketahuilah bahwa setiap ayat Al-Qur’an mempunyai makna dan balaghah yang luar biasa indahnya. Adakah itu dalam Tazkirah? Kalau ada, hal itu karena bajakan dari Al-Qur’an. Semakin lama bahasanya semakin jelek, sebab ayat-ayat Al-Qur’annya sudah banyak yang dirubah-ubah, bukan hanya dipindah tempatkan.
Karena kitab tazkirah hanya berisi pengukuhan kenabian Mirza, tidak ada konsep ketuhanan, tidak ada syariat dan hukum, maka hal ini dapat dipastikan karena mereka tidak sanggup untuk membuat konsepnya, meski Cuma sekedar mengaduk-aduk. Untuk itu diputuskanlah (oleh mereka) bahwa syariatnya sama dengan syariat Islam yang asli.
Kerancuan ini adalah bentuk dari upaya ingin memadukan konsep yang tanggung, dimana kedudukan Mirza Ghulam Ahmad?

* Apakah ingin menjadi Al-Masih?
* Apakah ingin menjadi Al-Mahdi?
* Atau ingin menjadi Nabi?
* Atau ingin menjadi Rasul?

Jika ingin menjadi Al-Mahdi, maka tidak ada syariat baru, namun seharusnya tidak jadi nabi dan rasul. Kenapa Mirza mengaku menjadi nabi dan rasul?

Jika ingin menjadi nabi, kenapa masih juga mengaku Al-Mahdi?, kenapa mendapatkan wahyu yang terkumpul dan berisi ajakan seruan kepada orang lain yang merupakan tugas seorang rasul.

Al-Masih dan Al-Mahdi adalah konsep yang berbeda. Al-Masih adalah nabi yang diangkat dan diturunkan kembali (menjelang hari kiamat), bukan orang yang dilahirkan kembali. Mirza adalah orang yang dilahirkan di Qodian, bapak ibunya jelas, kenapa masih tetap ingin mengaku Al-Masih.

Jika ingin menjadi Rasul, kenapa masih juga mengaku Al-Masih dan Al-Mahdi. Padahal, selain berbeda, Rasul itu lebih tinggi dari Al-Mahdi, dan Al-Masih bukan orang yang baru dilahirkan. Mirza jelas-jelas mengaku dan diakui oleh jamaahnya lahir pada tahun 1835 M.
Lalu jika sudah mengklaim menjadi nabi, lalu mendapat wahyu yang harus disampaikan kepada orang lain yang juga berarti menjadi rasul, kenapa masih harus mendompleng syariat orang lain?. Tidak mampukah Tuhan, dalam konsep mereka, menurunkan syariat baru, atau mereka tidak mampu melakukannya.

Al-Mahdi dan Al-Masih adalah dua orang yang berbeda, kenapa bisa terdapat dalam satu orang.

Kalaulah A-Qur’an sudah sedemikian baik dan indah. Bukankah menjadi aneh Tuhan menurunkan wahyu dengan bahasa yang semakin jelek, tidak tersusun, tidak teratur, dan tidak sistematis. Semua menunjukan Tuhan semakin bodoh. Mungkinkah itu? Kalaulah bukan karena kebohongan dan kebohongan, apakah ini terjadi?. Bukankah Allah sudah menantang kepada siapa saja, jin dan manusia, untuk membuat tandingan Qur’an. Tentu kejanggalan demi kejanggalan jelas terlihat dan akan semakin terlihat ketika kita membaca kitab ini lebih jauh.

Pemotongan ayat dan menggabungkannya dengan surat lain yang tidak semakna, menjadikan Tazkirah seperti itu. Maka tidak ada kesimpulan yang lebih tepat dari kebohongan. Tazkirah bukan wahyu Allah.

Mirza Ghulam Ahmad haus dengan pujian dan kedudukan. Tidak cukup dihormati sebagai guru (ustadz) lalu orang shaleh, lalu orang alim, masih ingin pujian dan kedudukan yang lebih dari itu. Ingin menjadi Al-Mahdi yang ditunggu-tunggu, tidak cukup, ingin menjadi Al-Masih, manusia yang pernah diangkat kelangit dan akan diturunkan kembali kedunia menjelang kiamat, inipun tidak cukup. Ingin menjadi nabi, manusia pilihan, tidak cukup juga ingin menjadi rasul yang mendapatkan wahyu.

Rupanya masih tidak cukup penghormatan tersebut, Mirza mengklaim bahwa surga ada di bawah dan di sekitar kuburnya. Ia masih ingin membohongi pengikutnya sekalipun dia sudah mati. Dengan mata gelap dan hati tertutup, pengikutnya juga bahwa di tanah Qodyan dan Rabwah sana terdapat surga yang dijanjikan nabi dan rasul mereka, Mirza.

Jika jamaah Ahmadiyah mengatakan Tazkirah bukan kitab suci mereka kaena Mirza tidak pernah menulisnya. Tazkirah adalah sebuah buku yang berisi kumpulan wahyu-wahyu, kasyaf-kasyaf, serta mimpi-mimpi yang diterima Mirza dalam hidupnya selama lebih dari 30 tahun, kitab Tazkirah ini dibuat atas prakarsa Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad sekitar tahun 1935 (lihat MA.Suryawan, Bukan Sekedar Hitam Putih, hal.51-52).

Tidakkah sebuah wahyu kepada seorang nabi, lalu dikumpulkan dan di bukukan, baik sewaktu sang nabi masih hidup maupun sudah meninggal, buku tersebut dikatakan kitab suci. Oleh agama manapun. Kalaulah Tazkirah tidak dikatakan suci oleh mereka, kenapa isinya sering digunakan sebagai doktrin ajaran mereka.

Beberapa Doktrin Lain Yang Sesat:

Bai’at

Konsep bai’at Jamaah Amadiyah sekilas mirip dengan keyakinan umat Islam Sunni (Ahlussunnah wal Jamaah), syahadahnya sama, istighfarnya juga sama. Namun, bagi yang teliti, pada alinea terakhir bai’at tersebut termaktub:

“Saya senantiasa tunduk-taat kepada Yang Mulia dengan sepenuhnya dalam menjalankan segala pekerjaan baik yang akan ditunjukkan oleh Yang Mulia. Saya akan tetap meyakini Nabi Suci Muhammad SAW sebagai Khataman Nabiyyin (yang Paling Mulia dari sekalian Nabi) dan akan beriman kepada segala da’wa (pengakuan) Hadhrat Masih Mau’ud as”.

Dari sinilah orang selanjutnya digiring kejurang kesesatan dan pemurtadan. Sebab dia harus mengakui apa yang dida’wa (pengkuan) Hadhrat Masih Mau’ud as, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Yang mengaku sebagai Al-Mahdi, Al-Masih, Nabi, dan juga Rasul. Untuk membuka pengakuan ini, jamaah terlebih dahulu diminta mengakui konsep Nabi Suci Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin yang menurut mereka adalah Yang Paling Mulia dari sekalian Nabi bukan sebagai penutup atau Nabi terakhir.

Kesesatan Konsep Bahtera Nuh/Kisti Nuh.

Terdapat ajaran atau lebih tepatnya doktrin yang merupakan cirri dan pengikat ajaran ini selain bai’at. Yaitu yang lebih dikenal dengan doktrin Bahtera Nuh. Berikut petikannya:

“Hendaknya hal ini dipahami dengan jelas, bahwa bai’at hanya berupa ikrar dilidah saja tidaklah punya arti apa-apa, jika tidak ditunjang oleh suatu kebulatan tekad hendak melaksanakan janji dengan sepenuh-penuhnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang mengamalkan ajaranku selengkapnya, ia termasuk rumah ini-perihal rumah mana ada janji dari Allah SWT :” Inni uhaa fidzu kulla man fiddaari (Tiap-tiap orang yang berada di dalam dinding rumahmu akan Kuselamatkan)”.
Tetapi dalam hal ini hendaknya janganlah diartikan, bahwa perlindungan Ilahi ini hanya diberikan kepada mereka yang berdiam di rumahku yang terbuat dari tanah dan batu bata ini, melainkan janji itu melingkupi pula mereka yang menaati ajaranku selengkap-lengkapnya, dan yang karenanya benar-benar dapat dikatakan sebagai penghuni rumah-rohaniku”.

Dalam konsep ini jelas sekali jamaah Ahmadiyah mengklaim bahwa yang benar dan yang selamat adalah mereka yang masuk ke rumahku (Mirza Ghulam). Orang yang masuk ke rumahku adalah yang mengamalkan ajaranku secara sempurna.

Dari sinilah timbul dan muncul pengakuan dan penyesatan berikutnya, antara lain:
  1. Yang benar hanya ajaran Ahmadiyah
  2. Selain pengikut jamaah ini adalah sesat, tidak selamat dan tidak masuk surga
  3. Karena itu mereka mendirikan masjid sendiri, imam sendiri, komunitas sendiri.
Kalau sudah seperti ini masih layakkah ajaran seperti ini disebut/dikategorikan sebagai ajaran Islam? Bukankah mereka sudah memandang orang lain diluar agama mereka, termasuk Ahlussunnah wal Jama’ah adalah salah dan sesat?

Mereka tidak layak untuk mengklaim agamanya adalah Islam. Beda, sangat berbeda sekali. Kata yang tepat untuk mereka adalah “Lakum dinukum walyadin (Bagimu (hai… jamaah ahmadiyah) agamamu dan bagiku agamaku)”.

Sumber : Buku Menguak Kesesatan Aliran Ahmadiyah, karangan Dr.Ahmad Lutfi Fatullah, MA.(Dosen PascaSarjana untuk mata kuliah Hadits dan ilmu Hadits di UIN Jakarta, UI, IIQ Jakarta, IAIN SGDBandung, Univ.Muhammadiyah, UIN-McGill Canada, Dosen penguji Siswazah Univ. Kebangsaan Malaysia)
Penerbit : Al-Mughni Press.


Ibu, 10 tahun penjara, 10 milyar rupiah 1

Binyo Wayang | 23.09 |

Alanda Kariza, ibu (Arga Tirta Kirana), ayah, dan kedua adiknya (http://alandakariza.com)
Jika ditanya apa cita-cita saya, saya hampir selalu menjawab bahwa saya ingin membuat Ibu saya bangga. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding mendengar Ibu menceritakan aktivitas saya kepada orang lain dengan wajah berbinar-binar. Semua mimpi yang saya bangun satu persatu, dan semoga semua bisa saya raih, saya persembahkan untuk beliau. Belakangan ini, kita dibombardir berita buruk yang tidak habis-habisnya, dan hampir semuanya merupakan isu hukum. Saya… tidak henti-hentinya memikirkan Ibu. Terbangun di tengah malam dan menangis, kehilangan semangat untuk melakukan kegiatan rutin (termasuk, surprisingly, makan), ketidakinginan untuk menyimak berita… Entah apa lagi.
Selasa, 25 Januari 2011, periode ujian akhir semester dimulai. Hari itu juga, Ibu harus menghadiri sidang pembacaan tuntutan. Hampir tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Ibu saya, yang sejak bulan September 2005 bekerja di Bank Century. Hanya keluarga dan kerabat dekat kami yang mengetahui bahwa Ibu menjadi tersangka di beberapa kasus yang berhubungan dengan pencairan kredit di Bank Century. Sidang pembacaan tuntutan kemarin merupakan salah satu dari beberapa sidang terakhir di kasus pertamanya.
Sejak Bank Century di-bailout dan diambil alih oleh LPS, kira-kira bulan November 2008 (saya ingat karena baru mendapat pengumuman bahwa terpilih sebagai Global Changemaker dari Indonesia), Ibu sering sekali pulang malam, karena ada terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya jarang bertemu beliau. Bahkan ketika saya berulangtahun ke 18, saya tidak bertemu dengan Ibu sama sekali, karena beliau masih harus mengurus pekerjaan di kantor. Itu pertama kalinya saya berulangtahun tanpa Ibu.  Seiring dengan diusutnya kasus Century, Ibu harus bolak-balik ke Bareskrim untuk diinterogasi oleh penyidik sebagai saksi untuk kasus-kasus yang melibatkan atasan-atasannya.
Sejak saya kecil, Ibu saya harus bekerja membanting tulang agar kami bisa mendapat hidup yang layak – agar saya mendapat pendidikan yang layak. Ketika saya duduk di SMP, beliau sempat di-PHK karena kantornya ditutup. Kami mengalami kesulitan keuangan pada saat itu, sampai akhirnya saya menerbitkan buku saya agar saya punya “uang saku” sendiri dan tidak merepotkan beliau, maupun Papa. Ibu sempat menjadi broker property, berjualan air mineral galonan, sampai berjualan mukena. Adik pertama saya, Aisya, ketika itu masih kecil. Ibupun mengandung dan melahirkan adik kedua saya, Fara. Akhirnya, ketika buku saya terbit, beliau mendapat pekerjaan di Bank Century. Papa sudah duluan bekerja di sana, tetapi hanya sebagai staf operasional.
Saya lupa kapan… tapi pada suatu hari, saya mendengar status Ibu di Bareskrim berubah menjadi TSK. Tersangka.
Itu merupakan hal yang tidak pernah terlintas di pikiran saya sebelumnya. Tersangka? Dalam kasus apa? Dituduh menyelewengkan uang?
Sejak Ibu bekerja di Century, hidup kami tetap biasa-biasa saja. Jabatan Ibu sebagai Kepala Divisi boleh dibilang tinggi, tapi tidak membuat kami bisa hidup dengan berfoya-foya. Orang-orang di kantor Ibu bisa punya mobil mahal, belanja tas bagus, make up mahal… Tidak dengan Ibu. Mobil keluarga kami hanya satu, itupun tidak mewah. Saya sekolah di SMA negeri dan tidak bisa memilih perguruan tinggi swasta untuk meneruskan pendidikan karena biayanya bergantung pada asuransi pendidikan. Ibu tidak membiarkan saya mendaftarkan diri untuk program beasiswa di luar negeri – beliau khawatir tidak bisa menanggung biaya hidup saya di sana. Papa di-PHK segera setelah kasus Century mencuat ke permukaan. Papa tidak bekerja, hanya Ibu yang menjadi “tulang punggung” di keluarga saya. Papa dan saya sifatnya hanya “membantu”.
Saat itu, berat sekali rasanya, Ibu memiliki titel “tersangka” di suatu kasus. Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan saya ketika itu. Saya duduk di Kelas 3 SMA tatkala status Ibu berubah. Ibu jatuh sakit karena tertekan. Tepat satu hari sebelum Ujian Akhir Nasional, Ibu harus diopname, dan saya baru tahu pukul 10 malam karena keluarga saya khawatir hal ini akan mengganggu konsentrasi saya dalam menjalani ujian. Saya tidak lagi bisa memfokuskan pikiran saya terhadap UAN SMA. Pikiran saya hanya Ibu, Ibu, dan Ibu.
Sejak itu, hidup kami benar-benar berubah… walau dari luar, Ibu dan Papa berusaha terlihat biasa-biasa saja. Mereka tidak cerita banyak kepada saya. Mobil dijual dan mereka membeli yang jauh lebih murah. Kami jarang pergi jalan-jalan dan saya jarang mendapat uang jajan. Kami lebih jarang menyantap pizza hasil delivery order. Supir diberhentikan, dan hanya punya satu pembantu di rumah. Ibu dipindahkan ke kantor cabang, sementara Papa mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Saya beruntung, mereka berdua tidak pernah menahan saya dari melakukan hal-hal yang saya mau lakukan, terutama aktivitas Global Changemakers dan IYC. Tapi, saya sadar, bahwa hidup kami benar-benar berubah.
I can live with that. I’m willing to work part time, do internships, and work my ass off to publish more and more books if it would help my parents, especially my mother. Although I don’t have my own car and I can’t shop luxurious stuff just like my friends do, I’m happy, and I’m willing to live like that. Saya mau, meski hal tersebut pasti melelahkan. Saya memilih beasiswa dari BINUS International dibanding Universitas Indonesia, salah satunya juga supaya orangtua saya tidak perlu lagi membiayai pendidikan saya. Supaya uang untuk saya bisa digunakan untuk membiayai pendidikan adik-adik saya. Saya ingin mereka bisa les Bahasa Inggris bertahun-tahun seperti saya dulu… siapa tahu mereka bisa memenangkan kompetisi-kompetisi internasional yang bergengsi.
Awalnya pun berat bagi Ibu, tapi lambat laun, Ibu sangat ikhlas. Ibu jarang membagi kesulitannya kepada saya – selalu disimpan sendiri atau dibagi ke Papa. Beliau hanya mengingatkan saya untuk tidak lupa shalat dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai-nilai yang baik agar beasiswa tidak dicabut. Dari apa yang dialami Ibu, saya belajar untuk tidak dengan mudah mempercayai orang lain. Ibu orang baik dan hampir tidak pernah berprasangka buruk. Tapi sepertinya kebaikannya justru dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain.
Ibu dituduh terlibat dalam pencairan beberapa kredit bermasalah, yang disebut sebagai “kredit komando” karena bisa cair tanpa melalui prosedur yang seharusnya. Beberapa kredit cair tanpa ditandatangani oleh Ibu sebelumnya. Padahal, seharusnya semua kredit baru bisa cair setelah ditandatangani oleh beliau yang menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Legal. Ya, tidak masuk akal.
“Kredit komando” ini terjadi atas perintah dua orang yang mungkin sudah familiar bagi orang-orang yang mengikuti kasus Century melalui berita, Robert Tantular dan Hermanus Hasan Muslim. Dua orang ini sudah ditahan dan seharusnya, menurut saya, kasusnya sudah selesai. Ibu dulu hanya menjadi saksi dalam kasus mereka berdua, karena kredit-kredit tersebut cair karena perintah mereka, bukan Ibu. Bahkan tandatangan Ibu pun “dilangkahi”. Pertanyaan saya, mengapa Ibu dijadikan tersangka? Nonsens.
Oleh karena itulah, saya optimis. Saya tahu bahwa Ibu tidak bersalah, walaupun saya ‘awam’ dalam dunia hukum perbankan. Saya selalu berkata kepada Ibu bahwa semua akan baik-baik saja, karena itulah yang saya percayai, bahwa negara ini (seharusnya) melindungi mereka yang tidak bersalah, bahwa negara ini adalah negara hukum.
Sampai akhirnya, pada tanggal 25 Januari 2011, sehari sebelum saya ujian Introduction to Financial Accounting, saya harus menerima sesuatu yang, sedikit-banyak, menghancurkan mimpi yang telah saya bangun bertahun-tahun, dalam sekejap.
Hari itu seharusnya menjadi hari yang biasa-biasa saja. Ujian hari itu bisa saya kerjakan dengan baik. Saya pulang cepat dari kampus, tidur siang, bangun dan menonton televisi. Ibu pulang malam. Status BBM salah seorang tante berisi: “Deep sorrow, Arga”. (Nama Ibu adalah Arga Tirta Kirana). Saat itu, untuk sejenak, saya tidak mau tahu apa yang terjadi. Hari itu, Ibu dan Papa pergi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mendengar pembacaan tuntutan.

Ibu dituntut kurungan 10 tahun penjara dan denda sebesar 10 milyar Rupiah.

Sesak nafas. Yang terasa cuma airmata yang tidak berhenti.
Mungkin, ini cuma mimpi buruk… Mungkin, ketika terbangun, ternyata kasus ini sudah berakhir, dan saya bisa menjalani hidup yang “biasa” lagi dengan Ibu, Papa, dan dua adik-adik yang masih kecil. Walau hidup kami tidak mewah, tapi bahagia. Tidak harus ada sidang, tidak harus ada penyidikan di Bareskrim, tidak harus ada pulang larut karena harus ke kantor pengacara, tidak harus melewatkan makan malam yang biasanya dinikmati bersama-sama. Saya kangen Ibu masak di rumah: pudding roti, spaghetti, roast chicken, sop buntut, apapun. Saya kangen pergi ke luar kota, walau cuma ke Bogor, bersama keluarga. Hal-hal kecil yang sudah tidak bisa kami nikmati lagi. Kalau ini hanya mimpi buruk, saya mau cepat-cepat bangun.
Mungkin saya tidak sepintar banyak orang di luar sana, terutama para ahli hukum: mulai dari hakim, jaksa, sampai pengacara maupun notaris. Saya tiga kali mencoba untuk diterima di FHUI, dan tiga kali gagal. Tapi, saya bisa menilai bahwa tuntutan yang diajukan itu tidak masuk di akal.
Gayus – kita semua tahu kasusnya, kekayaannya, kontroversinya – divonis 7 tahun penjara dan denda 300 juta. Robert Tantular dituntut hukuman penjara selama 8 tahun dan Hermanus Hasan Muslim dituntut hukuman penjara selama 6 tahun dari PN Jakarta Pusat. Lalu, mengapa Ibu 10 tahun? Setolol dan seaneh apapun saya, saya cukup waras untuk tidak sanggup mengerti konsep tersebut menggunakan nalar dan logika saya. Apakah karena keluarga kami tidak memiliki uang? Ataukah karena Ibu justru terlalu baik?
Ini negara yang saya dulu percayai, negara yang katanya berlandaskan hukum. Atas nama Indonesia, saya dulu pergi ke forum internasional Global Changemakers. Atas nama Indonesia, saya mengikuti summer course di Montana. Untuk Indonesia, saya memiliki ide dan mengajak teman-teman menyelenggarakan Indonesian Youth Conference 2010. Indonesia yang sama yang membiarkan ketidakadilan menggerogoti penduduknya. Indonesia yang sama yang membiarkan siapapun mengkambinghitamkan orang lain ketika berbuat kesalahan, selama ada uang. Indonesia yang sama yang menghancurkan mimpi-mimpi saya.
“Apa yang Alanda ingin lakukan sepuluh tahun lagi?”
Sebelumnya saya tahu, saya punya begitu banyak mimpi yang ingin dicapai, untuk membuat Ibu bangga, dan – mungkin – untuk Indonesia. Ingin mendirikan sekolah supaya pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, ingin menyelenggarakan IYC terus menerus agar ada banyak agen perubahan di Indonesia, ingin ini dan ingin itu. Keinginan-keinginan itu mati tanpa diminta. Sekarang hanya ingin Ibu bebas dari seluruh kasus tersebut. Sekarang hanya ingin hidup bahagia bersama Ibu, Papa, dan adik-adik – di rumah kami yang tidak besar tapi cukup nyaman; jalan-jalan dengan mobil yang tidak mahal tapi bisa membawa kami pergi ke tempat-tempat menyenangkan.
Saya mau ada Ibu di ulangtahun saya yang keduapuluh, dua minggu lagi. Saya mau ada Ibu di peluncuran buku saya – seperti biasanya. Saya mau ada Ibu waktu nanti saya lulus dan diwisuda. Saya mau ada Ibu ketika saya suatu hari nanti menikah. Saya mau ada Ibu ketika saya hamil dan melahirkan anak-anak saya.
Uang, politik, hukum yang ada di negara ini menghancurkan bayangan saya tentang hal itu. Mungkin selamanya pilar-pilar hukum hanya akan mempermasalahkan kredit-kredit macet, menjebloskan orang-orang ‘kecil’ ke penjara tanpa bukti dan analisa yang komprehensif (maupun putusan yang masuk di akal), bukan 6,7T yang entah ada di mana saat ini. Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat pemuda-pemuda optimis berhenti berkarya untuk Indonesia. Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat individu-individu brilian memilih untuk tinggal dan berkarya bagi negara lain… agar keluarga mereka tetap utuh. Supaya mereka tidak harus menghadapi ketidakadilan yang menjijikan seperti ini.
Saya mau Ibu ada di rumah, Indonesia. Tidak di penjara, tidak di tempat lain, tapi di rumah, bersama saya, Papa, Aisya, dan Fara.
Hari Kamis, Ibu akan membacakan pledooi (pembelaan) di PN Jakarta Pusat. Ibu akan menceritakan seluruh kejadian yang beliau alami dan mengapa seharusnya beliau tidak mengalami tuduhan apalagi tuntutan ini.
Saya mohon doanya buat Ibu, walau mungkin Anda tidak pernah mengenalnya. Ia berjasa besar bagi saya, dan saya yakin, bagi banyak orang di luar sana. Beliau membutuhkan doa, dukungan, dan bantuan dari banyak orang.
Even if I have to let Indonesian Youth Conference go, even if I have to work hard 24/7 to live without having to ask for allowances from my mother… I’m willing to do so.
I just want her to stay with me… instead of behind those scary bars. I just want her to witness everything that I will achieve in the future. I just want her to see my little sisters grow up, beautifully. I just want her to always be there around the dining table, and we’ll have dinner together. I just want her to cook again for the whole family on Sunday mornings. I just want her to let me drive for her when she has to go somewhere. I just want her to listen to my stories about my boyfriend, my friend, campus life, or silly little things. I just want her here… Here.
I love you, Mum. I do… :’(

Di Temanggung, Antonius Juga Lecehkan Katolik 0

Binyo Wayang | 23.17 |

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/08/104669_terdakwa-kasus-penistaan-agama-di-temanggung--antonius-richmond-bawengan_300_225.jpg 

Temanggung, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai kota yang sejuk dan tenang. Kesejukan itu juga terlihat dalam kehidupan sosial. Kerukunan dan keharmonisan sesama umat beragama sangat terjaga.

Hari ini, Selasa 8 Februari 2011, kesejukan kota itu robek oleh kerusuhan. Tiga gereja dirusak massa lantaran mereka dihalangi polisi menghadiri sidang yang mengadili Antonius Richmond Bawengan, seorang Kristen Protestan yang didakwa melakukan penodaan agama. Polisi cemas massa akan melakukan tindakan anarkis di ruang sidang.
Perusakan tempat ibadah ini, menurut Romo Aloysius Budi Purnomo, Ketua Komisi Hubungan Antar Agama Gereja Katolik yang bertugas di Semarang, merupakan pelampiasan ketidakpuasan massa terhadap tuntutan jaksa lima tahun penjara kepada Antonius.
Tradisi kerukunan di Temanggung, kata Romo Budi, sebetulnya sudah berlangsung turun-temurun dan selama ini tidak pernah terganggu aksi rusuh semacam itu. Romo Budi tidak mau berprasangka buruk ada dalang di balik aksi ini. Dia percaya pihak yang berwajib akan dapat segera mengungkapnya.

Kasus yang menjerat Antonius ini, kata Romo Budi, bermula sekitar setahun lalu, yaitu di tahun 2010. Saat itu, Antonius yang memegang KTP Jakarta, datang ke Temanggung untuk mengunjungi rumah sanak saudaranya. Di Temanggung, dia malah terjerat hukum karena menyebarkan pamflet-pamflet dan buku yang isinya memprovokasi sekaligus melecehkan agama Katolik maupun Islam.

“Salah satu isinya, dia menyebarkan pamflet anti Bunda Maria. Itu kan pengingkaran iman Katolik seutuhnya. Nah, dalam rangka itu, dia juga mengutip Alquran,” kata Romo Budi.
Bunda Maria sangat dimuliakan dalam Gereja Katolik.

Setelah selesai disidik, Selasa ini, 8 Februari 2011, sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa dilangsungkan di PN Temanggung. Mendengar jaksa menuntut Antonius lima tahun penjara, massa yang menghadiri persidangan marah.
Dengan beringas, mereka lalu merusak gedung pengadilan, termasuk membakar dan merusak tiga gereja Katolik dan Kristen Protestan.
Romo Budi heran kenapa massa merusak gereja, dan juga merusak Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus. Padahal, kata Romo Budi, Katolik sendiri sebenarnya ikut dinodai oleh tindakan ngawur Antonius.
Dalam perkara ini, Gereja Katolik setempat tidak ikut mengadukan Antonius ke pihak berwajib. “Provokasi yang dilakukan Antonius itu sangat merugikan iman Katolik dan juga iman saudara kami yang Muslim," kata Romo Budi.

sumber: • VIVAnews

Polda Razia Pelat Modifikasi. Sanksi: Penjara 0

Binyo Wayang | 11.32 |

http://img141.imageshack.us/img141/296/platpalingcanggih.jpg 

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan mengintensifkan razia plat nomor kendaraan yang dimodifikasi. Ini dilakukan mengingat makin banyaknya pemilik kendaraan yang melanggar aturan itu. "Kini makin banyak saja pemilik kendaraan memodifikasi pelat nomor. Ini melanggar," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa. Royke mengatakan razia akan digelar mulai pekan depan. Kabag Registrasi dan Identifikasi Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Teddy Minahasa mengingatkan masyarakat untuk menggunakan pelat kendaraan yang resmi dikeluarkan Kepolisian RI. "Selain terbitan Polri, berarti melanggar undang-undang," katanya.

Dia menyatakan, jika pelat kendaraan rusak atau hilang, sebaiknya segera melapor ke kepolisian. Sebab, hanya polisi yang berwenang menerbitkan pelat kendaraan sesuai yang ditentukan undang-undang. "Di pelat resmi, harus ada logo Direktorat Lalu Lintas Polri," katanya.
Pengemudi kendaraan yang tidak menggunakan pelat resmi, Tedi menyatakan, akan diberi sanksi. Mengacu pada Pasal 280 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, pelanggar akan dikenai denda paling besar Rp500 ribu atau kurungan dua bulan.

Tedi mengatakan pelat kendaraan resmi dibuat seragam sesuai dengan bunyi Pasal 68 ayat (4) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Pasal itu berbunyi, “Tanda Nomor Kendaraan Bermotor harus memenuhi syarat bentuk, ukuran, bahan, warna, dan cara pemasangan."

Dia  menjelaskan ada beberapa spesifikasi teknis penerbitan pelat kendaraan. Spesifikasi itu yakni memenuhi aturan bentuk huruf, bentuk angka, jarak antar huruf, jarak antar angka, jarak antara huruf dengan angka, serta panjang dan lebar plat.

Tedi menjabarkan ada lima jenis pelat kendaraan yang resmi diterbitkan Kepolisian. Yakni, pelat merah dengan tulisan putih untuk instansi pemerintah, pelat putih dengan tulisan merah untuk pelat sementara saat kendaraan diserahterimakan dealer ke pembeli, pelat kuning dengan tulisan hitam untuk kendaraan umum, pelat hitam dengan tulisan putih untuk kendaraan pribadi, serta pelat putih dengan tulisan hitam untuk korps diplomatik.

Pengaturan ini, kata dia, dimaksudkan mempermudah identifikasi. "Supaya tidak menyulitkan kami dalam membacanya, apalagi saat keadaan darurat seperti tabrak lari," katanya.

sumber: • VIVAnews

Video Sadis Jamaah Ahmadiyah Cikeusik Disiksa Beredar di YouTube 4

Binyo Wayang | 00.05 |

http://seruu.com/images/stories/ahmadiyah_video.jpgMeski dua tubuh itu sudah tidak bergerak lagi, namun orang-orang terus memukulinya dengan kayu bertubi-tubi. Sambil melompat, orang-orang itu menghempaskan kayu ke kepala dan tubuh manusia yang sudah bersimbah darah dan berkumuran lumpur itu.

Begitulah cuplikan adegan video yang beredar di YouTube yang diduga merupakan peristiwa berdarah penyerangan ribuan warga terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik Pandeglang Banten, Minggu (6/2/2011) siang. Dua pemuda yang dihujami pukulan dan lemparan batu itu diduga merupakan jamaah Ahmadiyah yang tewas.

Video itu berdurasi, 1.07 menit dan sudah beredar dan diunduh oleh beberapa pemilik akun di YouTube.

Kerumunan massa tampak terus menghujami pukulan dan lemparan batu meski kedua pemuda itu tampaknya sudah tidak bernyawa lagi. Pekikan teriakan terus terdengar dan tidak ada orang yang benar-benar menghentikan aksi sadis itu.

Ada dua orang polisi yang tampak di video itu. Keduanya seperti tidak bisa berbuat banyak karena mungkin jumlah massa yang sangat banyak.

"Stop-stop. Tahan-tahan," kata orang berseragam polisi yang mengenakan helm berkali-kali.

Anda penasaran ingin melihat videonya? Tapi kalo boleh saya ingatkan sebaiknya jangan dilihat karna dalam video tersebut tampak jelas sadisme yang tak layak untuk ditonton. Maaf kalo tidak disensor.
Ini dia videonya:

25 Beautiful Macro Photography Shots 0

Binyo Wayang | 13.14 |

Eye of a Tokay Gecko
“A close-up shot of a Tokay Gecko. Their eyes remind me of old-fashioned keyholes. Thanks for looking!” The photo is taken by Alan M.
30 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
La force et la passion
“She felt her strength and passion back by 1 small drop of water.”. The photo is taken by Leon Baas.
44 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
High-Tech Jumper
“Jumping spider on a DVD reading my data! Shot with a Canon 20D with a Canon MP-E macro lens.” The photo is taken by Coder.
31 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Bubble Magic
“Close-up of a wet leaf … taken with a Canon Powershot A610 :)” The photo is taken by Sophie.
32 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Lasius Vlavius
“This yellow meadow ant is trying to find a way to dry ground after the rain”. The photo is taken by Leon Baas.
43 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Flower Detail
Close-up of a very colorful flower, shot by MeLissa Stolte.
M16 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Frog’s eye
Photos are taken by Justin Dotson.
33 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
41 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Water lily
The photo is taken by Chun-Chih Fan (ddsnet).
36 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
A flower
The photo is taken by Indah Susanti.
37 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Another vision
The photo is taken by Kristina Buceatchi.
38 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
A Flower
The photo is taken by Cyril Cattin.
34 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
46 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
47 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Crane Fly
This insect looks like something out of a Sci-fi movie.
M7 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
A flower
The photo is taken by Chan Chen.
48 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Spider
Stunning detail of a spider.
M1 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
8.365 I saw the sea
The photo is taken by Lux Tenebra.
39 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Water & Rose
Beautiful colors.
M2 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
M4 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Refracted Daisy
You can see the refracted daisy in the blurred background.
M10 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
M14 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Flower in water
Amazing picture of a flower sitting in water. The reflection almost looks surreal.
M17 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
House fly
Simply wonderful photo.
M24 in 25 Beautiful Macro Photography Shots
Red Veined Darter
Truly stunning macro of this insect covered in morning dew. Wow!.
M25 in 25 Beautiful Macro Photography Shots

Pertarungan Parpol VS KPK Resmi Dimulai 0

Binyo Wayang | 12.53 |



Dua kali rapat kerja antara Komisi III DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir buntu. Mandeknya rapat di komisi hukum tersebut lantaran sejumlah anggota di komisi itu emoh menerima kehadiran dua pimpinan KPK, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Keduanya dianggap masih berstatus sebagai tersangka.

Dari utusan fraksi yang ada di Komisi III, hanya fraksi Partai Demokrat (PD), Partai Amanat Nasional (PAN), dan PKB, yang tidak mempersoalkan kehadiran Bibit dan Chandra. Sementara fraksi lainnya, PDIP, Golkar, PPP, PKS, Gerindra, dan Hanura, menolak.

Untuk mengambil keputusan kemudian dilakukan voting. Dalam voting, Senin (31/1/2011), kelompok yang tidak mempersoalkan status Bibit dan Chandra kalah. Dengan keputusan itu, maka secara resmi Komisi III menolak Bibit dan Chandra.

Sebelum DPR menolak kehadiran Bibit dan Chandra itu, pada Jumat (28/1/2011), KPK menahan 19 politisi yang menjadi tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom. Mereka yang ditahan tersebut antara lain Paskah Suzetta, Panda Nababan, TM Nurlif, dan Baharudin Aritonang merupakan politisi dari PDIP, Golkar dan PPP. Anggota Komisi III dari tiga parpol tersebut pula yang kebetulan menolak Bibit dan Chandra.

Paskah Suzetta, saat hendak ditahan KPK, mengatakan akan melakukan perlawanan politik terhadap KPK. "Saya ini orang politik, saya akan melawan,"kata politisi Golkar itu di Gedung KPK.

Politisi senior Golkar Fahmi Idris pun memberi warning kepada KPK terkait penahanan 19 politisi tersebut. Golkar dan PDIP mengancam akan ada langkah politik yang menjadi 'peristiwa besar' setelah penahanan tersebut. "Golkar dan PDIP mungkin akan mengambil reaksi, pasti ada peristiwa besar. Saya tidak tahu wallahualam," kata Fahmi sehari setelah penahanan 19 politisi.

Nah selang tiga hari dari penahanan itu, kebetulan KPK dan Komisi III DPR ada agenda untuk melakukan rapat kerja. Politisi PPP Ahmad Yani mengaku telah menyiapkan amunisi untuk memprotes tindakan KPK yang memenjarakan politisi dalam rapat kerja tersebut.

Maka ketika Komisi III DPR akhirnya memutuskan menolak Bibit dan Chandra dengan mempersoalkan status tersangka, tidak pelak aroma balas dendam DPR pada KPK pun langsung terasa. Penolakan tersebut seperti gong pembenaran dari ancaman-ancaman para politisi yang sudah dikoarkan sebelumnya.

Para politisi itu tidak hanya teriak di luaran tapi membajak Komisi III untuk secara resmi melakukan serangan balik terhadap KPK. Alasan soal status tersangka Bibit dan Chandra dinilai terlalu dicari-cari oleh para politisi tersebut. Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengakui masalah deponeering terhadap kasus Bibit dan Chandra memang masih jadi perdebatan di DPR. Karena sedari awal usulan itu belum secara bulat diterima DPR.

"DPR justru mengungkit masalah itu tidak lama setelah penahanan 19 politisi oleh KPK, sehingga wajar kalau banyak yang menganggap sikap DPR tersebut sebagai upaya balas dendam dan berusaha melemahkan KPK," kata Salang.

Jaksa Agung Basrief Arief pun menegaskan, deponeering menghapuskan status tersangka. "Yang namanya deponeering ya sudah semua dihapus termasuk status tersangka," tegas Basrief.

Anggota Komisi Hukum Nasional (KHN) Fajrul Falaakh juga menilai tidak sepatutnya DPR mempersoalkan kehadiran Bibit dan Chandra dengan alasan mereka masih tersangka. "Apakah kalau tersangka tidak boleh ke DPR. Dan apakah tidak boleh jadi pimpinan KPK? Nah itu tidak ada itu aturannya," kata Fajrul.

Seandainya pun Bibit dan Chandra tersangka, menurut UU KPK yang menentukan KPK, Bukan DPR. Jadi, karena Bibit dan Chandra itu pimpinan KPK, maka urusan status merupakan urusan kelembagaan KPK yang bukan ditentukan DPR. Terlebih DPR mengundang pimpinan KPK tanpa persyaratan, maka merupakan wewenang KPK untuk menunjuk siapa yang akan hadir dalam acara DPR.

Tentu saja para politisi membantah tudingan ingin melemahkan KPK. Meski demikian politisi mengakui ingin memberi pelajaran pada KPK agar tidak tebang pilih. Anggota DPR ini tidak mau hanya politisi dari pihak oposisi dan parpol kritis yang diseret KPK. Sementara politisi dari parpol penguasa yang teridentifikasi korupsi didiamkan saja.

Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil yakin selama ini KPK memang pilih kasih. Misalnya KPK hanya membongkar kasus-kasus yang kecil. Sementara kasus besar yang jelas-jelas merugikan uang negara, seperti kasus Century, mafia pajak tidak diseriusi. Hal itulah yang membuat Nasir beranggapan KPK selalu cari aman dengan mengatakan kasusnya sedang diproses.

"Kita tetap sangat berharap KPK bertugas secara serius menangani masalah korupsi. Tapi catatan kami KPK jangan menjadi komisi pilih kasih dengan memilih kasus yang kecil-kecil saja," jelas Nasir.

Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengingatkan penolakan atas Bibit dan Chandra merupakan langkah awal dari serangan balik pada KPK. Mengutak-atik deponeering Bibit-Chandra bertujuan untuk melemahkan legitimasi KPK. Setelah mengutak-atik deoneering, para politisi akan memunculkan wacana KPK melakukan tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. "Wacana itu akan dibangun ke publik, dan KPK dicap sebagai lembaga yang tebang pilih, dan tidak independen," kata Emerson.

Selanjutnya para politisi Senayan juga akan melakukan langkah memangkas anggaran KPK, hingga lembaga itu memiliki sumber dana yang terbatas. "Juga dalam kewenangan regulasi, KPK nanti hanya akan memiliki kewenangan pencegahan dan penyelidikan saja. Pada 2011 ini RUU Tipikor masuk dalam prolegnas," tegas Emerson memperingatkan.

source

FPI Tolak Dikaitkan Penyerangan Ahmadiyah 0

Binyo Wayang | 12.12 |

http://wartaonline.com/wp-content/uploads/2010/11/FPI.jpg 

Front Pembela Islam menolak dikaitkan dalam insiden bentrok warga dan jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

"Tidak benar kalau ada pihak yang menyebutkan FPI yang menyerang Ahmadiyah," kata juru bicara FPI Munarman, Senin 7 Februari 2011. "Ahmadiyah yang menyerang duluan."
Munarman kemudian menduga  informasi soal keterlibatan FPI berasal dari situs jejaring  sosial, di antaranya Twitter. "Twitter kok dipercaya. Itu kan menurut WikiLeaks, Twitter disusupi orang-orang intel Amerika Serikat," kata dia.
Bentrok warga dan jemaah Ahmadiyah terjadi pada  Minggu, 6 Februari 2011 pukul 10.00 pagi. Massa yang berjumlah sekitar 1.500 orang menyerang rumah Suparman, tempat warga Ahmadiyah berkumpul di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

Sebelum peristiwa ini, Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB, polisi dari Polres Pandeglang menangkap Suparman, mubaliqh Ahmadiyah Pandeglang; istri Suparman; dan Tatep, ketua Pemuda Ahmadiyah.

Polisi membawa mereka ke kantor Polres Padeglang dengan alasan ingin meminta keterangan atas status imigrasi istri Suparman yang berkewarganegaraan Filipina. Hingga kini, ketiga warga Ahmadiyah itu masih ditahan di Polres Pandeglang.

Karena penahanan ini, maka warga Ahmadiyah Cikeusik diungsikan ke rumah keluarga Suparman. Warga Ahmadiyah itu berjumlah 25 orang, mayoritas orangtua dan anak-anak.

Mendengar informasi penahanan ini, pemuda-pemuda Ahmadiyah dari Jakarta dan Serang pergi menuju Cikeusik untuk mengamankan anggota jemaah.

Mereka tiba sekitar pukul 08.00 pagi di hari Minggu. Jumlahnya 18 orang ditambah tiga orang warga Cikeusik. Mereka kemudian berjaga-jaga di rumah Suparman.

Polisi sempat meminta para pemuda ini meninggalkan lokasi. Namun, permintaan itu ditolak warga Ahmadiyah. Pada pukul 10.00 pagi, dari arah utara datang ratusan orang ke lokasi. Mereka berteriak-teriak sambil mengacungkan golok.

Saat mereka mendekati halaman rumah Parman, seorang anggota jemaah Ahmadiyah bernama Deden Sujana yang tengah berjaga-jaga, berusaha menenangkan massa. Namun massa malah makin beringas. Terjadilah bentrokan itu.

Akibat bentrokan ini tiga warga Ahmadiyah tewas. Mereka adalah Roni, 30, warga Jakarta Utara; Mulyadi, 30, warga Cikeusik; dan Tarno, 25, warga Cikeusik.

sumber: VIVAnews

Jimly: Bubarkan Ormas Pelaku Kekerasan, Benar Salah Biar di Pengadilan 0

Binyo Wayang | 12.00 |

http://ratnakumara.files.wordpress.com/2010/09/ilustrasi-pisau-berdarah1.jpg 

Kekerasan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, diduga dilakukan sebuah organisasi kemasyarakatan. Aparat diminta segera menindak ormas tersebut dan pemerintah segera membubarkannya. Persoalan apakah ormas itu bersalah atau tidak, biar pengadilan yang berbicara.

"Segera ditindak, ditangkap dan adili dan ormasnya dibubarin. Jangan lihat benar salah dulu, kalau ormas mau bela diri kan bisa di pengadilan," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, saat dihubungi detikcom, Senin (7/2/2011).

Menurut mantan anggota Wantimpres ini, bernegara hukum juga harus memberikan kesempatan hukum itu berjalan. Dalam mekanisme hukum itu ada proses pendidikan yang akan memberi arah kemudian kepada perkembangan hukum selanjutnya.

"Nggak usah berpikir undang-undangnya sudah lengkap atau belum. Nanti mau nangkep penjahat, karena undang-undangnya belum ada, masa mau buat dulu. Hukum harus dibuat berjalan dengan segala mekanismenya," kata profesor ini.

Jimly juga mengatakan, adanya jaminan kebebasan berserikat dan berkumpul dalam konstitusi ada syaratnya, yakni hanya untuk organisasi yang damai (peaceful association). "Asosiasi yang orientasinya kekerasan tidak boleh dilindungi," kata dia.

Dia menambahkan, dalam menuntut pelaku kekerasan, Kejaksaan sebagai alat negara jangan dulu memikirkan menang kalah di pengadilan. "Presumption of innocence milik hakim di pengadilan. Kalau jaksa itu presumption of innocence," kata Jimly.

sumber: detikcom

Kisruh Mesir dan Kisah Mahasiswa Indonesia 0

Binyo Wayang | 10.58 |

http://www.boncherry.com/indo/blog/wp-content/uploads/2011/01/demonstan-mesir1.jpg
Situasi Mesir kian tak menentu. Janji Presiden Hosni Mubarak tidak mencalonkan diri pada Pemilu September mendatang  dan pengunduran diri dari kursi ketua partai yang berkuasa, justru memompa semangat para demonstran. Mereka yakin bahwa perjuangan sudah diambang kemenangan. 
Demonstran berjuang, dan pemerintah serta militer negeri itu melakukan segala cara untuk bertahan hingga September itu. Dari menghela pendukung Mubarak ke jalanan yang menyebabkan bentrok fisik dan 109 orang tewas, hingga merazia para pendatang.
Para pendatang itu, terutama para mahasiswa yang menuntut ilmu di sana, dituduh pemerintah turut pula turun ke jalan. Itu sebabnya militer memperketat pemeriksaan visa para mahasiswa dari negeri seberang. Sejumlah mahasiswa asal Indonesia sempat dibawa ke kantor militer guna diinterogasi.
Menurut informasi yang diterima VIVAnews.com Minggu dini hari kemarin, dari Ketua Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) di Mesir, Alnofiandri Dinar, pemeriksaan visa itu membuat WNI takut keluar rumah. "Sebagian WNI sempat dibawa ke kantor militer untuk pemeriksaan identitas,” tulis Alnofiandri dalam pesan yang dikirim via surat elektronnik.

Sejauh ini, kondisi WNI di Mesir memang masih aman. Tapi kisruh yang tak jelas ujungnya ini berimbas pada meroketnya harga barang terutama barang kebutuhan pokok.
Kenaikan harga kebutuhan pokok itu kian menyusahkan, kata Alnofiandri, karena ketatnya pemeriksaan visa itu. Pemeriksaan itu jelas membuat aktivitas para mahasiswa jadi serba sulit.
“Persediaan uang di saku mulai menipis, meskipun ATM sudah mulai aktif, dengan ketatnya penjagaan dan pemeriksaan di jalanan membuat warga takut untuk keluar rumah,” terang Alnofiandri.

sumber: • VIVAnews

Foto-Foto Manipulasi yang Menakjubkan 0

Binyo Wayang | 17.47 |

Manipulasi foto untuk menciptakan ilusi, manipulasi foto memerlukan keahlian serta imajinasi yang tinggi. Dengan menggunakan Photoshop dan alat mengedit foto lain, seniman digital baru-baru ini dapat menciptakan segala sesuatu dari lingkungan nyata dan gelap dengan hewan aneh dan dunia lain.

Ini adalah sepuluh seniman foto terbaik. Mereka orang-orang yang bekerja untuk periklanan besar dan tidak hanya mendorong sebuah produk melainkan dapat membuat kita jatuh cinta dengan merek produk tersebut. Dengan keterampilan, para seniman ini membuat kita tersihir oleh karyanya, bahwa fantasi dan kenyataan dapat digabungkan dan bahwa kita hanya dibatasi oleh imajinasi kita sendiri. Inilah nama-nama para senima tersebut adalah :
  1. Christophe Gilbert,
  2. Riccardo Bagnoli,
  3. Garrigosa Studios, Erik Almas,
  4. Staudinger
  5. Franke,
  6. La Souris sur le Gateau,
  7. Khuong Nguyen,
  8. Frank Uyttenhove,
  9. Andric Ljubodrag,
  10. LSD Fotografer.
Selamat menikmati hasil karya mereka yang menakjubkan....

Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation 
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation 
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation
Top 24 Photo Manipulation


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Obrolan Warung Kopi Copyright © 2011 This Blog is Created by Binyo Wayang Home | RSS Feed | Comment RSS