Tilaar menyatakan sebenarnya tidak masalah jika ada pembelajaran mengenai mantan-mantan Presiden, khususnya yang memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia. ’’Buku tentang Soekarno yang bisa memicu semangat nasionalisme, atau tentang Gus Dur yang mengangkat multikulturalisme di Indonesia,’’ tuturnya.
Kalaupun buku tersebut disimpan di perpustakaan, menurutnya, tidak ada masalah, karena apapun buku bahkan majalah bisa saja ditaruh di perpustakaan. Soal Dana Alokasi Khusus yang digunakan untuk pengadaan buku ini, menurutnya semua ialah kewenangandari pemerintah setempat atau dengan kata lain Kepala Daerah.
‘’Sepertinya desentralisasi di daerah sudah benar-benar kebablasan,’’ tegasnya. Selain itu ia juga menilai jika terjadi seperti itu, Kepala Dinas Pendidikannya seperti tak mengetahui pendidikan yang tepat bagi anak.
Saat ini ia hanya meminta kepada Menteri Pendidikan agar segera menarik buku tersebut. ‘’ Segera katakan kepada Menteri untuk menarik buku itu dari sekolah,’’ ucapnya. Pasalnya praktek-praktek ini bisa membahayakan demokrasi di Indonesia. ‘’Saya rasa SBY juga tidak tahu karena praktek macam ini biasanya terjadi di level bawah,’’ tutupnya.
0 Responses So Far: